CaraMengukur Tegangan AC (AC Voltage) Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter) **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi Arahgaya elektromagnet yang ditimbulkan akibat medan magnet yang dilalui oleh arus dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. A. Mengukur Transistor dengan Multimeter Analog. Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Analog. 1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k 2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Gambardibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya. Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus Jadibila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog. Multimeter digital, yang ini memakai sumber daya listrik, bukan baterai yaitu dengan cara mengukur besar arus yang lewat pada penghantar dan mengukur beda potensial ujung-ujung penghantar itu. Oleh karena itu, kita menggunakan dua alat Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Multimeter ialah sebuah alat yang difungsikan untuk mengukur besaran listrik. Besaran yang bisa diukur menggunakan multimeter umumnya terdiri atas 3 jenis, diantaranya arus, tahanan, dan tegangan. Walaupun ada besaran tambahan seperti pengukuran nilai penguatan transistor dan kapasitor. Lalu, bagaimana cara membaca multimeter analog? Sebelum membahas cara membaca multimeter analog, Kamu harus tahu bahwa multimeter itu sendiri terbagi ke dalam 2 jenis, diantaranya digital dan analog. Kedua tipe tersebut mempunyai fungsi sama tapi tingkat keakurasian yang dihasilkannya berbeda. Sebab jika Kamu menginginkan multimeter dengan ketelitian tinggi, maka tipe multimeter digital-lah yang harus dipilih. Namun karena pembacaan multimeter digital lebih gampang dibanding analog, di sini kita hanya akan membahas multimeter analog saja. Apa Itu Multimeter Analog?Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter1. Jarum Pointer2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi4, Skala Ukur Tegangan AC5. Mirror/CerminBagaimana Cara Memakai Multimeter Analog?Cara Membaca Multimeter AnalogPanduan Membaca Hasil Multimeter Analog1. Pengukuran Resistor atau Tahanan2. Pengukuran Tegangan DC3. Mengukur Nilai Arus Apa Itu Multimeter Analog? Multimeter analog ialah multimeter yang mode pembacaannya memakai jarum penunjuk. Dimana jarum penunjuk ini biasanya akan gergerak lalu berhenti sesuai nilai yang tertera terhadap besaran listrik yang diukur. Cara membaca multimeter analog sendiri dilakukan terhadap 3 besaran, yaitu tahanan, tegangan, dan arus listrik. Akan tetapi untuk menentukan jumlah pengukuran, harus benar-benar tepat. Contohnya, jika Kamu ingin melakukan pengukuran tegangan sebaiknya putar atau geser switch selektor menuju arah DCV atau ACV sesuai tegangan yang ingin diukur. Apakah tegangan yang diukur ialah AC Alternating Current ataukah DC Direct Current. Kamu juga bisa mneyesuaikannya jika ingin melakukan pengukuran arus listrik dan tahanan, jadi arahkan switch tadi ke dalam Ampere dan Ohm. Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter Berikut ini ada beberapa bagian yang terdapat dalam skala multimeter analog, diantaranya 1. Jarum Pointer Kegunaan jarum pointer ini sebagai komponen untuk menampilkan nilai ukur berdasarkan pada pengukuran yang telah dilakukan. 2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik Untuk pengukuran arus listrik dan tegangan DC, nilai pengukurannya biasanya digabungkan jadi satu. Ini artinya, Kamu dapat memakai skala ukur tersebut untuk menentukan nilai tegangan arus listrik dan tegangan DC. Skala pembacaannya dimulai pada bagian samping kiri ke samping kanan, sementara nilainya mengikuti angka atau nilai ukur yang terdapat pada selektor. 3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi Skala ukur tahanan atau resistansi adalah skala ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan, hambatan, maupun resistansi dengan satuan ohm. Dalam pembacaan angka atau nilai ohm sendiri, angka nol biasanya dimulai pada samping kanan sebagai angka terkecil. Sementara nilai terbesar terletak di samping kiri, karenanya untuk membaca skala ukur ohm sendiri dimulai dari samping kanan ke samping kiri. 4, Skala Ukur Tegangan AC Skala ukur pada tegangan AC biasanya dipakai untuk melakukan pengukuran tegangan AC atau bolak-balik. Biasanya nilai skala akan mengikuti angka pada skala ukur tegangan DC serta arus, tapi papan pada skala yang dipakai biasanya skala berwarna merah. 5. Mirror/Cermin Fungsi mirror atau cermin pada multimeter ialah sebagai acuan melakukan pengukuran sesuai yang ditunjukkan jarum pointer. Adapun untuk membaca pengukuran yang benar-benar akurat, pastikan posisi mata harus tegak lurus pada multimeter sampai Kamu melihat jarum penunjuk tanpa bayangan pada cermin. Bagaimana Cara Memakai Multimeter Analog? Jika Kamu baru menggunakan multimeter analog, ada beberapa cara untuk menggunakan multimeter analog berikut ini Untuk memulai proses pengukuran, sebaiknya jarum menunjukkan nilai atau angka nol jika kedua penjoloknya disambungkan. Putarlah bagian penala mekanik jika jarum masih belum tepat di angka nol. Kamu bisa memutar bagian sakelar pemilih menuju arah besaran tertentu yang diukur. Seperti menuju arah DC mA jika Kamu ingin mengukur arus DC, sedangkan arahkan ke AC V jika ingin pengukuran tegangan AC. Untuk pengukuran resistor atau tahanan, biasany Tutorial Membaca Multimeter Analog Panduan Membaca Hasil Multimeter Analog Karena kita akan mengukur tegangan, tahanan dan arus listrik menggunakan multimeter analog, maka di sini kita bisa mencoba cara membaca multimeter analog untuk pengukuran 3 parameter tersebut. 1. Pengukuran Resistor atau Tahanan Untuk mengukur tahanan, skala ukur pada multimeter analog yang harus diperhatikan ialah dalam satuan ohm atau . Selanjutnya Kamu tinggal memilih batas ukuran yang tertinggi dengan cara memutar switch selector menuju arah X100K, bisa juga di bawahnya. Ini dilakukan apabila jarum penunjuk memperlihatkan posisi atau letak yang sulit ditentukan keakuratannya. Contohnya resistor atau tahanan yang diukur, kemudian jarum menunjukkan kisaran angka 20 menuju 30 dan tepatnya di garis ke 3 ke angka 30. Sedangkan dari 20 menuju 30 ada 5 garis, sehingga nilai dari setiap garis ialah sebesar Nilai 1 garis = 30-20/5 = 10/5 = 2 Jadi kesimpulannya, nilai satu garis antara angka 20 ke angka 30 ialah 2, sehingga perhitungannya menjadi 20 + 3×2 =26. Lalu jika Kamu memilih batas ukur X1K misalnya, nilai tahanan yang sebenarnya menjadi 1K x 26 = 26 . 2. Pengukuran Tegangan DC Cara membaca multimeter analog untuk mengukur tegangan DC sendiri yang harus diperhatikan adalah skala ukur pada alat multimeter. Apabila baterai yang akan diukur sebesar 9volt, maka Kamu bisa memilih batas ukur yang menunjukkan angka sebesar 10 volt misalnya. Dimana angka ini menunjukkan batas maksimal atau tertinggi yang dapat diukurnya. Contohnya, sesudah mengukur baterai maka angka yang ditunjukkan jarum penunjuk antara angka 4 menuju 6 atau tepatnya di garis kedua menuju ke angka 6. Dimana pada angka 4 ke angka 6 ada 10 garis. Sehingga nilai satu garis ialah sebesar Nilai untuk 1 garis = 6-4/10 = 2/10 = 0,2 volt. Dengan begitu, kesimpulannya ialah nilai 1 garis yang terletak antara angka 4 menuju angka 6 ialah 0,2 volt. Sehingga perhitungannya menjadi 4+2×0,2 = 4,4 volt. Sebenarnya cara membaca multimeter analog pada pengukuran tegangan sendiri lebih gampang daripada membaca skala pada ohm meter. Sementara untuk mengukur tegangan bolak balik atau ACV, Kamu bisa mempraktekkannya sendiri. Sebab prinsipnya akan sama saja seperti mengukur tegangan searah atau DC. Kamu hanya perlu memperhatikan tampilan alat yang bersimbol ACV sesuai besar tegangan tertentu yang ingin diukur. 3. Mengukur Nilai Arus Sebelum mengukur nilai arus atau ampere, Kamu harus tahu bahwa biasanya multimeter yang digunakan hanya mempunyai kemampuan membaca arus listrik dengan nilai lebih kecil dari 1 ampere. Adapun untuk mencegah terjadinya kerusakan multimeter karena kelebihan pada nilai arus, sebaiknya Kamu harus mengetahui batas maksimal arus listrik. Adapun cara membaca angka atau nilai ampere dalam multimeter analog, diantaranya Pertama-tama perhatikan angka dan posisi skalar pemilih. Kemudian pilih skala pada bagian tengah yang digunakan untuk membaca angka pengukuran arus. Pilih nilai maksimal sesuai nilai selektor. Silahkan baca angka di jarum pointer atau penunjuk sesuai dengan skala yang telah dipilih. Dengan mempelajari cara membaca multimeter analog di atas, Kamu tak perlu bingung lagi saat mengukur resistor, arus listrik dan tegangan AC/DC dengan perhitungan yang tepat. Namun biasanya, kini sudah banyak orang yang lebih memilih multimeter digital karena kemudahan dan kepraktisan dalam pembacaannya. Tapi tak perlu khawatir, jika Kamu masih memakai multimeter analog, tetap bisa memakai cara di atas untuk pengukuran tegangan, arus listrik atau resistor. Ulasan Lainnya Cara Copy Paste Caption Instagram Cara Dagang di Shopee Cara Double WhatsApp di Samsung Cara Buat Akun Zoom di Hp Cara Koin Shopee Jadi ShopeePay Post Views 23,098 Cara menggunakan multimeter analog sangat mudah untuk kamu para pemula. Multimeter analog merupakan salah satu alat untuk mengecek tegangan listrik mulai dari volt, ampere, serta ohm dalam satuan meter. Alat ini akan mempermudah kamu dalam melakukan pengukuran pada suatu listrik. Perlu menjadi perhatian bahwa multimeter dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter jenis analog dan juga jenis digital. Kedua perbedaan dari jenis tersebut bisa kamu lihat pada bentuk dan juga hasil pengukurannya. Pada model analog hasil pengukuran menggunakan jarum skala. Sedangkan pada hasil pengukuran multimeter digital dapat dilihat langsung pada layar digitalnya. Secara fisik sendiri, multimeter analog mempunyai ciri khusus yaitu jarum jam yang mempunyai batas antara angka dan juga hasil ukur. Sedangkan pada jenis yang dilain dirasi lebih mudah dan akurat. Multimeter analog banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari, contohnya seperti komputer dan juga servis TV. Jika melakukan berbagai pengukuran pada suatu tegangan, multimeter akan bergerak naik turun. Kelebihan yang ditampilkan bisa lebih simple dan mudah untuk dibaca. Namun, perlu menjadi perhatian bahwa akurasi pengukuran pada multimeter analog masih terbilang rendah, jadi pengukuran perlu membutuhkan ketelitian yang tinggi. Hal tersebut juga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan multimeter jenis apa. Untuk kamu para pemula tidak perlu khawatir karena cara menggunakan multimeter jenis analog tidak sesulit yang dibayangkan. Penggunaannya bisa dicoba oleh semua orang bahkan untuk pemula. Kamu hanya perlu menambah ketelitian, karena akurasi pada multimeternya sangat berpengaruh. Ketika ingin memulai suatu pengukuran, jarum harus menunjukkan angka nol ketika kedua penjoloknya dihubungkan. Lanjut dengan memutar penala mekanik, apabila jarum belum tepat di angka 0. Jadi, kamu harus benar-benar memastikan hal tersebut. Kemudian, putar saklar pemilih pada arah besaran yang akan diukur. Contohnya pada arah DC mA akan diukur menggunakan arus DC menuju arah AC V untuk dapat mengukur tegangan yang ada pada AC searah DC V dan mengukur tegangan DC. Saat akan mengukur sebuah resistor, saklar yang sudah dipilih bisa langsung diarahkan pada skala ohm. Jangan lupa untuk nolkan dulu dengan menggabungkan probe positif serta negative. Jika belum menunjukkan angka nol, kamu juga dapat mencocokkan dengan memutar ADJ ohmnya. Lanjut kemudian sambungkan penjolok warna merah ke arah positif serta penjolok pada bagian warna hitam ke arah negatif. Perlu menjadi perhatian, saat pengukuran besaran DC, jangan terbalik kutub positif dan negatif karena dapat berpengaruh pada alat ukurnya. Hal tersebut bisa menjadikan alat ukurnya rusak. Cara menggunakan multimeter analog diatas bisa dipahami dan langsung dipraktekkan untuk menggunakan multimeter tersebut. Jika masih bingung untuk menggunakannya, bisa melihat tutorial youtube video agar lebih memudahkan kamu untuk menggunakan alat tersebut. Bagian Multimeter Analog yang Wajib Diketahui Untuk kamu yang ingin memahami kelistrikan, khususnya pada multimeter analog, sangat wajib untuk memahami bagiannya agar tahu fungsi dan cara penggunaanya. Untuk multimeter analog sendiri kamu wajib teliti untuk cara penggunaanya agar pengukuran bisa sesuai dan tidak keluar dari pengukuran. Skala, berfungsi untuk pembacaan skala dalam meter. Jarum penunjuk meter atau biasa disebut Knife- edge pointer berfungsi sebagai salah satu penunjuk besar yang diukur. Sekrup penyetel dalam kedudukan jarum penunjuk atau zero adjust screw yang berfungsi agar dapat mengatur kedudukan suatu jarum penunjuk dengan cara memutar bagian sekrupnya ke kanan atau ke bagian kiri dengan menggunakan obeng bentuk pipih. Zero ohm Adjust knob atau tombol pengatur jarum dalam penunjuk pada kedudukan zero. Tombol ini memiliki fungsi untuk dapat mengatur jarum penunjuknya pada bagian posisi nol. Saklar pemilih atau range selector switch memiliki fungsi agar bisa memilih posisi pengukuran serta batas ukurannya. Multimeter sendiri biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran yaitu posisi ohm yang berarti dalam bentuk meter, memiliki tiga batas ukur x1 x10 serta k1000. Posisi DCV atau volt DC yang berfungsi untuk voltmeter DC, posisi DcmA atau multimeter dengan fungsi sebagai miliamperemeter DC, kemudian ada lubang kutub + va terminal, fungsinya tempat masuknya test lead kutub, lubang kutub atau common terminal juga berfungsi sebagai tempat masuknya test lead. Kemudian ada saklar pemilih polaritas atau polarity selector switch yang berfungsi agar bisa memilih polaritas AC atau DC pada kotak meter. Perlu diperhatikan untuk penggunaan tombol pengatur jarum, kamu bisa memilih posisi ohm, test lead + test lead – lalu tombol pengatur kedudukan ke kanan atau kiri sehingga menunjukan kedudukan ohm. Hal tersebut bisa dilakukan dengan langsung melihat tombol pengatur jarumnya. Fungsi Multimeter Analog yang Wajib Diketahui Terdapat beberapa fungsi multimeter yang harus diketahui. Hal tersebut bisa menjadi acuan untuk kamu para pemula yang ingin membeli alat tersebut. Apalagi jika kamu anak kuliah jurusan listrik, pasti sangat membutuhkan hal tersebut. Hal ini bisa dijadikan bahan acuan. Mengukur Tegangan Listrik Fungsi pertama adalah alat ukur tegangan listrik atau voltase yang dihasilkan oleh komponen listrik. Batas maksimum pada pengukuran tersebut bisa digunakan sebagai suatu batasan agar saat proses pengukuran suatu komponen, nilai pada tegangannya tidak melebihi batas kemampuan pada batas ukur. Fungsi Hfe Perlu menjadi perhatian bahwa tidak semua multimeter mempunyai fungsi Hfe. Fungsi Hfe sendiri digunakan agar bisa mengetahui nilai dari penguat suatu transistor serta sebagai pengukur transistor yang memiliki tipe PNP dan juga tipe NPN. Mengukur Frekuensi Sinyal Multimeter digunakan untuk suatu pengukuran frekuensi pada sinyal agar bisa mendapatkan nilai frekuensi yang tepat dari segi sinyal yang dikirimkan oleh sebuah komponen elektronik. Kamu bisa mencobanya pada alat elektronik seperti tv atau handphone yang digunakan. Mengukur Nilai Kapasitansi Multimeter juga mempunyai suatu kemampuan untuk mengukur suatu nilai kapasitansi pada sebuah kapasitor. Sama hal dengan fungsi lainnya, agar dapat mengukur nilai kapasitansi terdapat nilai batas maksimum. Oleh sebab itu, pastikan kapasitor yang diukur tidak melewati batas pengukurannya. Mengukur Hambatan Listrik Pada sebuah listrik tentu saja sering terjadi hambatan yang disebabkan oleh kabelnya atau faktor lainnya. Multimeter mampu untuk mengukur suatu resistansi melalui hambatan dari suatu resistor. Multimeter juga mempunyai batas ukur untuk mengukur sebuah hambatan. Mengukur Arus Listrik Arus listrik dan tegangan listrik mempunyai perbedaan pengertian yang berbeda. Hal tersebut juga wajib untuk kamu pahami. Perhatikan terlebih dahulu tipe arus yang akan dilakukan pengukuran. Alat ukur multimeter mempunyai dunia jenis arus listrik DC dan AC. Beberapa cara menggunakan multimeter analog bisa dipahami. Namun, kamu juga perlu untuk memahami fungsi serta bagiannya, agar tidak keliru dalam penggunaannya, dan agar alat yang digunakan tidak mudah rusak supaya bisa digunakan dalam jangka waktu lama.

cara mengukur arus menggunakan multimeter analog