Pemazmurberkata "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2). Tidak hanya sebagai tempat perlindungan dan kekuatan, tapi sukacita yang sejati pun sebenarnya berasal dari Tuhan, dan bukan dari manusia. Artinya, kita tidak harus menggantungkan kebahagiaan dan kegembiraan SalingMengakui Untuk Memperbaiki. Bacaan ayat: Yakobus 5:16 (BIMK) Sebab itu, hendaklah kalian saling mengakui kesalahan dan saling mendoakan, supaya kalian disembuhkan. Doa orang yang menuruti Akumerasa jika menjauh seperti ini, apakah akan menyelesaikan permasalahan. Bagaimana kita bisa tahu apakah kita cocok untuk menjadi suami istri. Ya saat ini aku terbawa emosi. Aku lupa juga untuk mempersiapkan diriku menjadi seorang istri dan ibu yang baik, hanya mengejar kebahagiaan bersamamu. Yang akhirnya malah menyakiti kita berdua. KenapaIstri Saya Jelek?!? Jawaban Pria Ini Bikin Semua Suami Langsung Menunduk Malu..WanitaKamu menikah dengan orang yang tepat atau tida Vay Nhanh Fast Money. Menjalani kehidupan sangatlah berat. Banyak sekali tantangan dan rintangan yang kita hadapi. Secara tidak sadar, mungkin diri kita membutuhkan sebuah pedoman atau pegangan yang dapat menguatkan kita untuk menjalani kehidupan. Seperti contohnya membaca Firman Tuhan dalam bentuk renungan singkat tentang kehidupan sehari hari bisa menjadi salah satu langkah untuk memberikan semangat dalam memulai hari. Berikut renungan singkat yang akan FJI bagikan. Memulai hari alangkah baiknya dimulai dengan kegiatan positif yang dapat memberikan insight untuk hidup kita. Salah satunya dengan membaca Firman Tuhan untuk hidup sehari hari. Kali ini FJI akan membawakan renungan singkat dengan tema Kasih Tidak Ingkar Janji Firman Tuhan diambil dari Yohanes 13 31-35. Tema renungan singkat tentang kehidupan sehari hari kita saat ini adalah kasih tidak ingkar janji. Untuk memahami tema ini, adalah baik jika kita melihat tentang teks sebelumnya Di mana salah satu murid yang bernama Yudas pada akhirnya meninggalkan Yesus bahkan berkhianat kepadanya. Apakah Yudas tidak mencintai Yesus? Dia sangat mencintai Yesus, bahkan memiliki harapan besar pada sosok Yesus. Dia memimpikan Yesus menjadi pemimpin mereka, Sang Mesias yang akan membawa kemenangan pada orang Yahudi dari penindasan Romawi. Namun cintanya yang besar, menyeretnya pada obsesi yang salah yang justru membuat Yesus menderita. Dia membiarkan Yesus sendirian ditangkap dan mati dengan cara mengenaskan. Dia meninggalkan Yesus dan meninggalkan komunitasnya, sahabatsahabatnya, teman-temannya. Sering muncul pertanyaan tentang patokan kasih itu. Ada patokannya, apa kriterianya, apa ukurannya dalam menjalankan kasih. Dalam kalimat ini nyata dikatakan yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku mengasihi kamu, maka demikianlah kamu harus saling mengasihi. Jadi yang jadi patokan adalah kasih Yesus. Bagaimana hidup kita tatkala bercermin pada kasih Yesus? Dengan jumawa dan percaya diri kita seringkali bicara tentang kasih dan membela diri kita dengan alasan itu karena kasih. Mari kita lihat apakah kasih kita bisa konsisten? Tidak berubah meskipun orang lain berubah sikap dan perkataan. Marilah kita belajar menjadi murid Yesus mengasihi satu dengan yang lain. Kasih yang tidak mengingkari makna kasih itu sendiri. Artinya menjalankan kasih dengan setia, dengan konsisten, rendah hati dan kerelaan berkorban. Sumber renungan Warta Jemaat GKJ Samironobaru Hidup Sungguh-Sungguh Dalam Tuhan Saat pertama kali saya mengenal Tuhan Yesus, di dalam hati ini rasanya terus berkobar dan ingin selalu berkenan kepada-Nya. Sehingga, saya selalu berusaha untuk menjaga sikap, perilaku dan tutur kata agar bisa menyenangkan hati Tuhan. Karena kondisi hidup ini yang selalu naik turun, terkadang saya juga merasa jauh namun di dalam hati tetap bersungguh-sungguh melakukan sesuatu di dalam Tuhan. Oleh karena saya selalu belajar terus-menerus untuk meningkatkan kesungguhan untuk selalu melakukan setiap Firman Tuhan. Rasul Paulus mengatakan bahwa hidup sunguh-sungguh kepada Allah bukanlah pilihan, melainkan hal yang harus dan wajib dilakukan bagi setiap orang percaya. Hal itu sangat ditekankan Paulus kepada jemaat di Tesalonika waktu itu. Jemaat di Tesalonika yang sudah mempelajari pengajaran tentang kehidupan yang berkenan maka Paulus kembali mengingatkan kepada mereka untuk lebih bersungguh-sungguh lagi dalam melakukan kehendak-Nya. Hal ini memang sangat penting untuk ditekankan kpada kehidupan kita karena adakalanya niat kita untuk bersungguh-sungguh kendur atau melemah ketika sedang ingin beribadah kepada Tuhan. Salah satu yang bisa menjadi penyebab adalah hati yang tawar karena apa yang kita inginkan melalui doa tidak segera dikabulkan. Kondisi seperti ini memang harus kita waspadai agar kehidupan kita senantiasa berkenan dan selalu seturut dengan kehedak Allah. Sebagai seorang Kristen, tidak ada hal yang lebih penting daripada hidup kita bisa berkenan bagi Tuhan. Tentu agar kita bisa menuju kesana jalannya tidak bisa dilakukan begitu mudah. Kita harus benar-benar niat dan sungguh-sungguh agar hidup kita berkenan bagi Tuhan. Doa hari ini Kami mengucap syukur Tuhan atas segala kasih dan penyertaan yang Engkau berikan di dalam kehidupan kami. Bapa, terimakasih atas kasih yang sampai saat ini tak henti-hentinya kami rasakan. Bersyukur ya kita memiliki Tuhan yang penuh dengan kasih. Walaupun terkadang kita tidak sepenuhnya sadar dan mengerti bentuk kasih yang Tuhan berikan pada kita. Kerap kali jawaban Tuhan atas doa permohonan kita ternyata tidak sesuai keinginan, mungkin beberapa kami akan menggerutu. Namun, aku tau bahwa pasti Tuhan tidak abai. Tuhan selalu punya rencana yang jauh lebih baik dari apa yang diri kita anggap baik. Karena Kau lebih mengenal kita daripada diri kita sendiri. Kami percaya, bahwa kasihmu tidak akan ingkar janji untuk kami. Sukacita dan kedamaian pasti selalu ada untuk kehidupan kami. Amin. Akhir kata Jadi itulah renungan singkat tentang kehidupan sehari hari yang bisa FJI bagikan. Bagi kamu yang sudah berkeluarga juga bisa membaca Renungan Untuk Suami Yang Menyakiti Istri sebagai perenungan para suami jika sering menyakiti istrinya. Kiranya semua renungan yang FJI bagikan dapat menjadi berkat bagi kamu. Terimakasih, Tuhan Memberkati! “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.” Kolose 3 18 – 19 Beberapa minggu yang lalu, sepasang suami-istri dari suatu gereja merayakan hari ulang tahun perkawinan yang ke 50. Lima puluh tahun bukanlah waktu yang singkat, dan karena itu mereka yang masih sehat dan sempat merayakan “kawin mas” atau golden wedding anniversary tentunya merasa sangat berbahagia, begitu pula dengan sanak keluarga mereka. Bagaimana tidak? Mereka yang berbahagia itu nampaknya tidak lelah, tetapi justru masih sanggup untuk saling memberi perhatian dan kasih sayang untuk tahun-tahun mendatang. Dalam kenyataannya, perkawinan di Australia seringkali tidak berlangsung lama. Beberapa data mengenai hal ini Pada tahun 2017 ada 112954 perkawinanPada tahun 2017 ada 40032 perceraianAda 2 perceraian tiap 1000 orang pendudukLama perkawinan rata-rata 12 tahunUsia pada saat perceraian yang paling umum 45,5 tahun pria dan 42,9 tahun wanita. Di Indonesia mungkin angka perceraian tidaklah seburuk itu karena perceraian sering dianggap membawa aib bagi keluarga. Sebab itu banyak orang yang sebenarnya sudah bercerai secara batin sekalipun masih tinggal di bawah satu atap. Mengapa perceraian mudah terjadi? Pertanyaan ini tidak gampang dijawab karena adanya berbagai faktor yang bisa mempengaruhi hubungan antara suami dan istri. Selain faktor usia, ekonomi, pendidikan, kesehatan, agama, kebudayaan dan agama, ada juga faktor-faktor dari luar yang bisa menghancurkan perkawinan. Adanya persoalan hidup yang berbagai ragam sebenarnya adalah jamak karena itu adalah bagian hidup manusia di dunia. Walaupun demikian, persoalan yang kecil bisa menjadi besar dan persoalan yang bagaimana pun bisa menghancurkan rumah tangga jika tidak segera diatasi. Dengan demikian, jelas bahwa perkawinan akan mudah hancur jika tidak ada ikatan yang kuat antara suami dan istri dan komunikasi yang baik dan jujur di antara keduanya. Ayat di atas adalah ayat yang sering dibahas sebagai pedoman hidup keluarga di kalangan orang Kristen, tetapi juga ayat yang sering menyebabkan perbantahan antara suami dan istri. Mengapa demikian? Dalam ayat itu ada disebutkan bahwa seorang istri harus tunduk kepada suami dan bahwa seorang suami harus mengasihi istrinya. Bagi sebagian kaum wanita, kata “tunduk” sering dipikirkan sebagai kesediaan untuk menjadi seperti hamba yang mau melakukan apa saja yang diminta tuannya. Lebih dari itu, sebagian orang menyangka bahwa istri harus menuruti apa saja yang dimaui suami, sekalipun itu bukan hal yang benar atau yang baik. Tambahan lagi, ada orang Kristen yang berpendapat bahwa tidaklah patut untuk seorang istri merasa lebih pandai, lebih mampu atau lebih bijaksana dari suaminya. Di zaman modern ini banyak kaum wanita yang memandang bahwa ayat diatas sudah ketinggalan zaman. Bagi sebagian, keharusan untuk tunduk itu dianggap sebagai penyebab kekacauan rumah tangga. Pada pihak yang lain, ada yang berpendapat bahwa kekacauan rumah tangga terjadi karena istri yang selalu tunduk sehingga suami bebas untuk berbuat semaunya. Lalu bagaimana mungkin kata “tunduk” itu bisa muncul dalam Alkitab tidak hanya di kitab Kolose, tetapi juga di kitab Efesus dan Petrus? Dan mengapa “tunduk” merupakan perintah kepada istri, sedang “kasih” ditujukan kepada suami? “Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” Efesus 5 24 – 25 Hubungan antara suami dan istri dalam Alkitab ternyata dipakai untuk melambangkan hubungan antara jemaat dan Kristus. Seperti indahnya hubungan antara jemaat dengan Kristus, begitu juga hubungan antara istri dan suami bisa menjadi indah dan langgeng jika mereka menyadari fungsi masing-masing. Seorang suami mempunyai kewajiban untuk melindungi dan mengasihi istrinya seperti Kristus sudah lebih dulu mengurbankan diriNya untuk jemaatNya. Seorang istri yang merasakan besarnya kasih dan dedikasi sang suami akan bisa dengan sungguh hati menghormati dia. Hal ini mirip dengan jemaat yang mengasihi Kristus karena Ia lebih dulu berkurban. Seorang istri dengan senang hati mau memberikan kesempatan kepada sang suami untuk memimpin rumah-tangga jika sang suami mau melakukan tugasnya. Ini seperti jemaat yang menurut kepada pimpinan Kristus. Pada kenyataannya, banyak suami yang tidak sadar bahwa ia harus bisa mencontoh Kristus yang mau berkurban untuk jemaatNya. Mereka lupa bahwa jika mereka mau menjadi pemimpin, itu bukanlah berarti menjadi majikan. Seorang suami yang baik akan mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri, sama seperti Kristus yang mengasihi jemaat Efesus 5 28 – 29. Pada pihak yang lain, ada juga istri yang selalu ingin untuk ikut berfungsi sebagai pemimpin dalam rumah tangga dan bahkan memandang rendah kemampuan sang suami. Hubungan suami istri menurut Alkitab bukanlah seperti apa yang diajarkan oleh dunia. Pada saat ini orang cenderung untuk menuntut haknya dan dengan demikian mudah jatuh ke dalam pertikaian. Jika suami hanya menuntut ketaatan istri dan istri hanya menuntut kesabaran dan kasih sayang suami, hidup rumah tangga hanya berisi hal tuntut-menuntut. Sebaliknya, hidup suami istri menurut Alkitab adalah berdasarkan kewajiban. Baik suami maupun istri harus ingat akan kewajiban mereka, dan berlomba-lomba untuk lebih dulu berbuat baik bagi yang lain. Baik suami maupun istri harus sadar bahwa setiap orang mempunyai kelemahan-kelemahan tersendiri. Dalam hidup berumah tangga kekuatan akan datang dari kasih dan kemurahan hati pasangan hidup kita. Inilah kunci kesuksesan dan kebahagiaan rumah tangga! Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Kisah Para Rasul 20 35 Ada beberapa pengertian tentang apa itu sehat. Menurut Kamus Bahasa Indonesia sehat adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Sedangkan bila merujuk kepada Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat itu diartikan sebagai sebuah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat hidup secara sosial dan ekonomis. Jadi kesehatan tidak hanya berbicara soal tubuh atau badan saja, namun berbicara tentang seluruh aspek hidup dua pengertian diatas maka kita juga dapat belajar bahwa menjaga kesehatan keluarga adalah tanggung jawab seluruh anggota keluarga. Jika sehat diartikan kondisi dimana seluruh tubuh atau setiap bagian terbebas dari sakit, maka keluarga yang sehat juga memiliki pengertian bahwa setiap anggota keluarga terbebas dari rasa sakit. Oleh karena itu menjaga keluarga yang sehat adalah tanggungjawab seluruh anggota untuk tidak saling setiap anggota keluarga tidak saling menyakiti, tetapi sebaliknya setiap anggota keluarga merasakan kebahagiaan dan saling membahagiakan maka itulah yang disebut sebagai keluarga yang sehat. Untuk itu setidaknya ada 2 hal yang wajib ada dalam keluarga agar bisa tetap Takut Akan TuhanHal yang membuat keluarga menjadi tidak sehat adalah karena adanya persoalan dalam hubungan antar anggotanya. Entah itu suami dengan istri, orangtua dengan anak atau kakak dengan adik. Dalam Mazmur 1281-6 dikatakan bahwa orang yang takut akan Tuhan itu adalah orang yang berbahagia. Bahkan lebih lanjut lagi disebutkan disana bahwa kebahagiaan itu tercipta karena setiap anggota dalam keluarga tersebut juga mengalami kebahagiaan dan berfungsi sesuai fungsinya 1281-61281 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!1282 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!1283 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!1284 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,1286 dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!Dalam perikop Firman Tuhan tersebut disebutkan bahwa takut akan Tuhan merupakan sebuah kunci agar sebuah rumah tangga atau keluarga diberkati dengan kebahagiaan dan kesejahteraan. Suami akan mendapat berkat dalam jerih payah tangannya, istri akan seperti pohon anggur yang membawa sukacita dan anak-anaknya akan seperti tunas pohon zaitun yang artinya akan membawa damai sejahtera dalam keluarga akan Tuhan inilah yang akan menjaga setiap anggota keluarga untuk tidak saling menyakiti, tetapi sebaliknya saling membahagiakan. Takut akan Tuhan itu artinya apa sih?Arti sederhana dari takut akan Tuhan adalah menjauhi dosa dan menyadari kehadiran Tuhan. Takut akan Tuhan adalah hal penting yang harus ditanamkan dalam keluarga. Bila setiap anggota keluarga memiliki rasa takut akan Tuhan, maka mereka tidak akan saling menyakiti satu dengan yang lain. Suami yang takut akan Tuhan tidak akan berlaku kasar terhadap istri. Istri yang takut akan Tuhan tidak akan melawan suami. Anak-anak yang takut akan Tuhan tidak akan memberontak terhadap orangtua. Selain tidak akan saling menyakiti, setiap anggota yang takut akan Tuhan akan bisa menjaga diri ditengah godaan dan tantangan yang takut akan Tuhan tidak akan pernah tergoda oleh wanita lain yang dia jumpai diluar rumah. Istri yang takut akan Tuhan tidak akan main serong ketika ditinggal suami bekerja. Anak yang takut akan Tuhan tidak akan melakukan hal yang tidak benar dalam pergaulan mereka di luar takut akan Tuhan akan menjadi benteng yang kokoh bagi keluarga dari godaan dunia ini. Dengan demikian keluarga ini akan menjadi keluarga yang kuat dan menjaga kebahagiaannya dalam takut akan Tuhan. 2. Kasih Akan TuhanHal kedua yang perlu dan wajib ada dalam keluarga agar menjadi keluarga yang sehat dan bahagia adalah kasih akan Tuhan. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kasih adalah dasar hubungan dalam sebuah keluarga. Keluarga yang sehat itu dibangun diatas dasar hubungan yang sehat. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang didasari oleh 522-33 jelas mengatakan bahwa kasih Kristus adalah dasar hidup sebuah keluarga. Kasih itu terwujud dalam tindakan istri yang tunduk kepada suami, suami yang mengasihi istri serta anak-anak yang taat kepada orangtua dan orangtua yang mengasihi menerapkan kasih pada keluarga, hal pertama yang perlu dilakukan adalah bahwa setiap anggota harus terlebih dahulu memiliki kasih akan Tuhan. Tuhan harus menjadi pusat kasih kita. Sebab Tuhan itulah sumber kasih yang akan memampukan kita untuk mengasihi sesama kita dan secara khusus keluarga kita. Efesus 522 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,Efesus 525 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginyaEfesus 61 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah Kristus atau kasih Tuhanlah yang menjadi pusat kasih kita. Dengan mengasihi Tuhan, maka kita bisa mengasihi sesama dan yang paling dekat adalah keluarga. Dari Tuhanlah kita belajar mengasihi sesama, termasuk keluarga. Yesus adalah sentral kasih kita, tidak ada yang tersembunyi dihadapan-Nya. Kita bisa saja berbohong terhadap pasangan kita, bersandiwara didepan anak-anak. Namun kita tidak akan pernah bisa berbohong dan bersandiwara dihadapan Tuhan. Maka kalau hidup kita sudah bisa mengasihi Tuhan, kita akan bisa mengasihi sesama. Sebab kalau kita mengasihi Tuhan, kita akan belajar mengasihi apa yang Tuhan ketika kita mencintai seseorang, maka kita juga akan belajar mencintai apa yang dia cintai. Demikian kalau kita mengasihi Tuhan, maka kita akan mengasihi juga apa yang Tuhan kasihi, akan menyukai apa yang Tuhan sukai. Keluarga adalah tempat untuk kita belajar mengasihi dan mengekpresikan kasih Tuhan dalam hidup kita. Omong kosong bila kita berkata mengasihi orang lain bila kita tidak mengasihi keluarga kita sendiri. Tuhan sudah membuktikan kasihNya, kitalah yang perlu membuktikan kasih kita kepada Tuhan dengan cara mengasihi keluarga kasih kita terhadap Tuhan tercermin dalam bagaimana kita mengasihi keluarga kita? Sebab kasih kita itu tidak maha, artinya kita tidak bisa mengasihi semua orang dengan kadar kasih yang sama. Tentu ada yang menjadi target utama kita dalam kasih, yaitu gak bisa menolong semua orang, bukan karena gak mau tapi memang karena gak mampu. Kita mahluk yang terbatas. Tidak segala sesuatu bisa kita kerjakan, tapi Tuhan punya set pekerjaan yang Tuhan mau kita karena itu kita harus mengelola apa yang ada di sekitar kita, salah satu yang terpenting adalah keluarga kitaKita tidak bisa mengubah dunia, tetapi kita bisa mengubah kehidupan orang-orang terdekat kita, dimulai dari mengubah diri sendiri menjadi pribadi yang takut akan Tuhan dan memiliki kasih akan Tuhan. Biarlah kasih kita akan Tuhan terwujud nyata dalam kasih kita kepada keluarga kita. Dengan demikian hubungan antar anggota keluarga menjadi baik dan keluarga kita menjadi keluarga yang sehat. Miliki dua hal tersebut, takut akan Tuhan dan kasih akan Tuhan. Hal-hal itulah yang akan menjaga keluarga kita dari berbagai penyakit serta akan membuat keluarga kita bahagia dan sejahtera. Amin, selamat merenungkan.. Tuhan Yesus memberkati.. Sikap dan perlakuan buruk seorang suami tentunya akan melukai hati pasanagannya. Jangan sampai setiap perbuatan yang dilakukan suami akan membuat pernikahanmu menjadi berantakan. Secara sadar atau tidak, sengaja maupun tidak disengaja memang suatu sikap buruk yang dilakukan istri sangat tidak bisa ditoleransi. Karena bagaimanapun sebagai pasangan, suami harus menghormati istri secara pribadi. Kali ini FJI akan membagikan renungan untuk suami yang menyakiti istri. Harapannya setelah membaca Renungan Kristen ini, para suami akan lebih bisa menghargai istri lebih lagi. Para suami hendaklah hidup dengan penuh pengertian terhadap istri dan dengan kesadaran bahwa mereka adalah kaum yang lemah. Perlakukanlah mereka dengan hormat, sebab mereka bersama-sama dengan kalian, akan menerima anugerah hidup yang sejati dari Allah. Lakukanlah ini, supaya tidak ada yang menghalangi doamu. 1. Kasihi dan jangan berlaku kasar terhadap istri Mengasihi dan jangan berlaku kasar terhadap istri menjadi sebuah perenungan bagi suami yang menyakiti istri. Mengapa demikian? Istri lebih “lemah” Bagaimanapun sebagai wanita istri secara fisik relatif lebih lemah di banding pria. Secara sosialpun wanita lebih lemah dari pria. Dalam kehidupan masyarakat wanita memiliki keterbatasan- keterbatasan. Justru karena lebih lemah ini maka suami perlu hidup penuh pengertian terhadap istrinya. Suami perlu memperhatikan kelemahan-kelamahan itu dan kemudian menolong dalam kelemahan-kelamahan itu. 2. Hidup penuh pengertian dengan istri dan harus menghormatinya Istri dan suami disatukan oleh Allah Kesatuan suami istri sangat penting, sebab melalui kesatuan ini Allah hendak memberikan anugerah kepada keluarga. Dengan demikian anak-anak akan menikmati karya Allah melalui suami istri yang bersatu . Bahkan berkat itu juga mengalir kepada keluarga-keluarga yang lain atau masayarakat luas. Karena itu suami perlu memperlakukan istri dengan penuh hormat supaya istri tetap bersatu dengan dirinya dan menjadi pasangan di dalam menerima anugerah Allah tersebut. Point ini menjadi perenungan untuk suami yang menyakiti istri Firman Tuhan untuk suami yang menyakiti istri Ketia pasangan melakukan perlakuan buruk pada kita, sebaiknya kita tidak perlu membalas tindakan yang sama ataupun sampai menyakitinya. Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa, “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.’ Amsal 15 1 dan Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.’ Amsal 15 4.” Akan sangat melegakan jika kita justru memilih bersabar, menahan diri, dan mendukung pasanganmu di dalam usaha untuk menyelesaikan masalah. Untuk istri, jika suami sudah mulai berkata kasar, cobalah balas dengan ucapan yang lembut dan memberkati. Karena kamu ibarat menaruh bara di atas kepalanya dan membuatnya menyadari bahwa tindakannya salah. Jika usaha-usaha tersebut masih sulit untuk dilakukan, coba untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang lain. Bisa dengan mencari waktu yang tepat untuk berbicara bersama. Setelah itu suami dan istri dapat saling mencurahkan isi hati. Komunikasi adalah hal yang penting dalam pernikahan yang baik dan kalian perlu belajar untuk berbagi perasaan satu sama lain baca 1 Korintus 13 dan Efesus 5 28-29. Ada banyak rumah tangga yang bermasalah karena komunikasi yang rusak dan mereka mulai mencari bimbingan dari para pendeta atau konselor pernikahan. Dan hal itu jauh lebih baik dibanding mendiamkan masalah kalian berlarut-larut dan membuatnya semakin parah Akhir Kata Suami dan istri yang berusaha untuk saling menghormati dan tidak saling menyakiti, itu tandanya mereka juga menghormati dan mengasihi Tuhan. Bangunlah mezbah doa dan hubungan yang intim dengan Tuhan secara bersama-sama, agar Tuhan menolong rumah tanggamu dalam setiap persoalan. Bagi para suami, janganlah kamu sakiti lagi istrimu, karena ketika kamu menyakiti istri, itu tandanya kamu juga menyakiti hati Tuhan. Biarkanlah Tuhan menjadi sumber kedamaian dan sukacita di dalam pernikahan kalian. Tuhan Yesus Memberkati.

renungan kristen untuk suami yang menyakiti istri